Skip to main content

Profil lalat

Lalat memiliki bantalan lengket di kaki mereka, dan setiap kali lalat mendaratkan diri pada sesuatu di rumah kita dan berjalan mengelilingi sekitarnya, mereka meninggalkan sedikit kotoran, sampah, atau daging yang membusuk. Ketika mereka berjalan di atas makanan kita, mereka meninggalkan kuman dari tempat terakhir yang mereka kunjungi.

Sedangkan kita juga tahu, lalat rumah (Musca domestica Linnaeus) adalah hama yang sangat dikenal baik di kawasan pertanian dan di rumah. Kita dapat menemukan lalat setiap kali walaupun ada manusia atau hewan lain. Lalat menyukai lingkungan yang kotor atau lingkungan hangat yang ditinggalkan, seperti misalnya tempat sampah. Mereka meludahi makanan mereka menjadi agak cair sehingga mereka dapat menghisapnya untuk nutrisi dengan mulutnya yang berbentuk seperti spons.

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Resusitasi Neonatus dengan HAIKAL

Dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus, perlu kita perhatikan kesiapan semua aspek. Mulai dari kesiapan alat, kesiapan penolong, kesiapan ruangan, kesiapan tim, bahkan kesiapan dari keluarga untuk mengantisipasi semua hal yang dapat terjadi pada saat proses persalinan. Neonatus dilahirkan ke dunia butuh proses untuk mengadaptasikan dirinya yang awalnya berada intrauterine untuk menjadi tumbuh dan berkembang secara ekstrauterine. Semua itu butuh kesiapan dari seluruh organ yang ada di dalam tubuhnya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Penilaian VTP Tidak Efektif dengan SRIBTA

Ada kalanya dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus kita memerlukan tindakan pemberian ventilasi tekanan positif (VTP) dikarenakan kondisi pernafasan bayi belum adekuat untuk bisa bertahan hidup dalam proses adaptasinya dengan lingkungan ekstrauterine. Pemberian VTP diindikasikan pada kondisi berikut, yaitu pertama terjadinya pernafasan yang megap-megap dari bayi atau apneu. Yang kedua, walau bayi dapat bernafas spontan, namun frekuensi jantung kurang dari 100x/menit. Selanjutnya, yang ketiga, SpO2 yang terukur berada di bawah target SpO2 walaupun sudah diberikan O2 aliran bebas.

Rekomendasi Suplementasi Besi untuk Anak (IDAI, 2011)

Prevalens anemia defisiensi besi (ADB) pada anak balita di Indonesia sekitar 40-45%. Angka ini tergolong angka prevalensi yang cukup besar. Oleh karena itu, penting untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi tersebut. Adanya anemia defisiensi besi akan dapat menurunkan kualitas hidup anak. Penting untuk dilakukan pencegahan terjadinya hal tersebut.