Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2020

Paduan OAT dan lama pengobatan TB anak

Paduan penggunaan obat anti tuberkulosis (OAT) pada anak memiliki perbedaan dengan paduan OAT dewasa. Anak dengan TB klinis, TB kelenjar dan efusi pleura TB mendapat pengobatan fase intensif dengan 2 bulan diberikan HRZ (Isoniazid, Rifampisin dan Pirazinamid). Selanjutnya diberikan paduan OAT di fase lanjutan selama 4 bulan dengan menggunakan HR (Isoniazid dan Rifampisin.

Dosis OAT anak

Obat anti tuberkulosis (OAT) pada anak memiliki jenis obat yang hampir sama dengan untuk dewasa. Hanya saja tidak semua regimen obat dengan mudah dapat diberikan pada anak. Perhatikan pula efek samping pengobatan yang akan timbul apabila mengkonsumsi obat anti tuberkulosis tersebut pada anak.

Inspirasi Sang Kodok

Kodok.. Begitu mendengar kata tersebut, apa yang terbayang di benak kawan-kawan semua? Ya, mungkin beraneka ragam bayangan yang ada dalam benak teman-teman sesuai pengalaman yang pernah dirasakan ketika bertemu dengan sang kodok. Binatang yang berwarna hijau yang dapat hidup di dua tempat, darat dan air.

Rekomendasi Suplementasi Besi untuk Anak (IDAI, 2011)

Prevalens anemia defisiensi besi (ADB) pada anak balita di Indonesia sekitar 40-45%. Angka ini tergolong angka prevalensi yang cukup besar. Oleh karena itu, penting untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi tersebut. Adanya anemia defisiensi besi akan dapat menurunkan kualitas hidup anak. Penting untuk dilakukan pencegahan terjadinya hal tersebut.

Tekhnik mencuci tangan

Mencuci tangan merupakan sebuah tindakan sederhana yang memiliki efek yang luar biasa. Cukup banyak penyakit yang dapat dicegah hanya dengan mencuci tangan. Apalagi kita sebagai orang Indonesia yang hidup di kawasan tropis, lebih rentan untuk mengalami penyakit infeksi yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya. Cuci tangan adalah salah satu tindakan efektif untuk mencegah terjadinya transmisi penyakit infeksi tersebut.

Derajat Kekerapan Asma Anak

Asma bronkial termasuk salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak. Prinsip terjadinya penyakit ini adalah adanya reaksi hipersensitivitas pada individu yang memiliki dasar penyakit tersebut. Gejala yang muncul biasanya berupa batuk dan sesak nafas disertai mengi. Keluhan ini biasanya cenderung berulang dan terjadi bila terdapat adanya paparan alergen. Alergen bisa berbagai macam dan paling sering adalah dust mite atau debu rumah tangga.

Penilaian VTP Tidak Efektif dengan SRIBTA

Ada kalanya dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus kita memerlukan tindakan pemberian ventilasi tekanan positif (VTP) dikarenakan kondisi pernafasan bayi belum adekuat untuk bisa bertahan hidup dalam proses adaptasinya dengan lingkungan ekstrauterine. Pemberian VTP diindikasikan pada kondisi berikut, yaitu pertama terjadinya pernafasan yang megap-megap dari bayi atau apneu. Yang kedua, walau bayi dapat bernafas spontan, namun frekuensi jantung kurang dari 100x/menit. Selanjutnya, yang ketiga, SpO2 yang terukur berada di bawah target SpO2 walaupun sudah diberikan O2 aliran bebas.

Langkah Awal Resusitasi Neonatus dengan HAIKAL

Dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus, perlu kita perhatikan kesiapan semua aspek. Mulai dari kesiapan alat, kesiapan penolong, kesiapan ruangan, kesiapan tim, bahkan kesiapan dari keluarga untuk mengantisipasi semua hal yang dapat terjadi pada saat proses persalinan. Neonatus dilahirkan ke dunia butuh proses untuk mengadaptasikan dirinya yang awalnya berada intrauterine untuk menjadi tumbuh dan berkembang secara ekstrauterine. Semua itu butuh kesiapan dari seluruh organ yang ada di dalam tubuhnya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Sistem Imun

Sistem imun yang ada di dalam tubuh terdiri dari 2 jenis, yaitu sistem imun dapatan dan sistem imun bawaan. Kedua sistem ini bekerja selaras satu sama lainnya. Tiap-tiap jenis sistem imun tersebut memiliki fungsinya masing-masing sehingga dapat bekerja saling memperkuat satu sama lain. Sistem imun dapatan biasanya akan muncul setelah mengenali adanya suatu antigen yang dianggap benda asing oleh tubuh. Sedangkan sistem imun bawaan dapat bersifat diturunkan yang ada di dalam darah, dapat pula merupakan sistem pertahanan tubuh yang telah diciptakan oleh Sang Pencipta.