Skip to main content

Hemiparesis Spastikum Parese Nervus VII dan XII Dextra Sentral et causa Stroke Iskemik

ABSTRAK
Stroke iskemik (non hemoragik) adalah sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara lokal atau global yang terjadi akibat aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah. Pada stroke iskemik, oklusi pembuluh darah menghalangi aliran darah ke area spesifik di otak, mengganggu fungsi neurologik yang bergantung pada regio tersebut dan memberikan gambaran pola defisit yang khas untuk regio tersebut. Penurunan kesadaran maupun parese pada stroke hemoragik terjadi secara tiba-tiba dan terjadi pada saat pasien beraktivitas. Dilaporkan kasus penderita dengan kelemahan anggota gerak sebelah kanan den berbicara tidak jelas (pelo). Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik umum, dan pemeriksaan neurologis, penderita ini didiagnosis stroke iskemik (nonhemoragik) diberikan terapi neuroprotektor, antikoagulan, antihipertensi dan manitol. Selain itu dilakukan fisioterapi dan edukasi.

Kata kunci: stroke iskemik-hemiparesis dextra-stroke nonhemoragik

KASUS
Seorang perempuan berumur 40 tahun dengan keluhan lengan dan tungkai sebelah kanan sulit digerakkan, berbicara pelo, pusing, mual, muntah. Penderita mengaku baru pertama kali mengalami serangan dan terjadi saat beraktivitas. Tekanan darah pada penderita ini 180/100 mmHg. Penderita mengaku mempunyai riwayat hipertensi baik pada diri maupun keluarganya. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan parese nervus VII dan XII. Kekuatan dan tonus otot lengan dan tungkai kanan menurun. Reflek fisiologis normal dan tidak didapatkan reflek patologis. Terapi yang diberikan berupa medikamentosa (piracetam, citicolin, manitol, simetidin, aspirin, dan antihipertensi. Terapi nonmedikamentosa berupa fisioterapi.

DISKUSI
Menetapkan diagnosa stroke dapat dilakukan dengan anamnesis yang cermat riwayat serangan stroke dan pemeriksaan fisik. Gold standar dengan menggunakan CT Scan dan MRI, tetapi karena alasan biaya dan ketidaktersediaan di semua rumah sakit, dapat digunakan Algoritma Stroke Gajah Mada. Berdasarkan algoritma tersebut, penderita ini dapat didiagnosis stroke nonhemoragik (stroke iskemik) karena tidak ditemukan reflek patologis dan nyeri kepala. Terapi umum stroke dengan memperhatikan 5 B (Breath, Blood, Brain, Bladder, Bowel). Neuroprotektor berfungsi untuk melindungi jaringan otak terhadap kerusakan akibat iskemik. Contoh neuroprotektan yang biasa digunakan untuk stoke iskemik antara lain CDP choline.

Asetosal (asam asetil salisilat) digunakan sebagai antikoagulan pilihan pertama, dengan dosis berkisar antara 80-320 mg/hari.Pasien yang tidak tahan asetosal, dapat diberiakn tiklopidin 250-500 mg/hari, dosis rendah asetosal 80 mg + cilostazol 50-100 mg/hari, atau asetosal 80 mg + dipiridamol 75-150 mg/hari. Pengelolaan hipertensi dengan diet, modifikasi hidup, dan obat antihipertensi. Jika target tidak tercapai (<130/80) menggunakan pilihan obat inisial hipertensi dengan compeling indication yaitu Ace inhibitor, diuretik, penghambat reseptor beta. Manitol merupakan antagonis aldosteron yang diindikasikan pada edema serebral dengan dosis infuse intravena 50-200 gram selama 24 jam. Rehabilitasi awal meliputi pengaturan posisi, perawatan kulit, fisioterapi dada, fungsi menelan, fungsi berkemih dan gerakan psif pada semua sendi ekstremitas. Mobilisasi aktif sedini mungkin secara bertahp sesuai toleransi setelah kondisi neurologis dan hemodinamik stabil. Pasien dengan stroke akut harus dimonitor dengan sungguh untuk memperbaiki pemburukan neurologi (perluasan atau kambuh), komplikasi (thromboembolism atau infeksi/peradangan), atau efek tak diinginkan dari penanganan nonfarmakologi atau farmakologi.

KESIMPULAN
Penderita dengan keluhan kelemahan anggota gerak sebelah kanan disertai muntah tanpa nyeri kepala dan tidak ditemukan reflek patologi didiagnosis stroke iskemik. Penderita mendapatkan terapi anti edema otak, neuroprotektor, antikoagulan, antihipertensi, pengobatan simtomatis dan fisioterapi.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Fawwaz, M. 2009 Pharmacoterapy Stroke. Diakses pada tanggal 15 Agustus 2010 dari http://www.docstoc.com/docs/39309694/Farmakoterapi-Stroke 
  2. Krisnanto, A., Wasityastuti, W.,dkk. 2002 Buku Saku Ilmu Penyakit Saraf. Jakarta: Widya Medika. 
  3. ________Farmakoterapi Stroke. Diakses pada tanggal 15 Agustus 2010 dari http://www.scribd.com/doc/27880919/Farmakologi-Stroke

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Resusitasi Neonatus dengan HAIKAL

Dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus, perlu kita perhatikan kesiapan semua aspek. Mulai dari kesiapan alat, kesiapan penolong, kesiapan ruangan, kesiapan tim, bahkan kesiapan dari keluarga untuk mengantisipasi semua hal yang dapat terjadi pada saat proses persalinan. Neonatus dilahirkan ke dunia butuh proses untuk mengadaptasikan dirinya yang awalnya berada intrauterine untuk menjadi tumbuh dan berkembang secara ekstrauterine. Semua itu butuh kesiapan dari seluruh organ yang ada di dalam tubuhnya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Penilaian VTP Tidak Efektif dengan SRIBTA

Ada kalanya dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus kita memerlukan tindakan pemberian ventilasi tekanan positif (VTP) dikarenakan kondisi pernafasan bayi belum adekuat untuk bisa bertahan hidup dalam proses adaptasinya dengan lingkungan ekstrauterine. Pemberian VTP diindikasikan pada kondisi berikut, yaitu pertama terjadinya pernafasan yang megap-megap dari bayi atau apneu. Yang kedua, walau bayi dapat bernafas spontan, namun frekuensi jantung kurang dari 100x/menit. Selanjutnya, yang ketiga, SpO2 yang terukur berada di bawah target SpO2 walaupun sudah diberikan O2 aliran bebas.

Perbedaan Visum et Repertum, Rekam Medis, dan Surat Keterangan Ahli

Pada postingan sebelumnya, telah dijelaskan apa itu visum et repertum, rekam medis, maupun surat keterangan ahli. Namun, tahukah anda apa perbedaan dari tiap istilah tersebut ? Mungkin tabel berikut dapat menjelaskan apa sebenarnya perbedaan dari ketiga istilah tersebut. Silakan dibaca secara seksama apa perbedaan dari tiap istilah tersebut. Apabila masih ada pertanyaan yang muncul di kepala terkait istilah-istilah ini, ditanyakan melalui kolom komentar di bawah agar lebih jelas. Segala pertanyaan akan saya usahakan untuk dijawab sebisa mungkin. Semoga semua puas, terima kasih.