Skip to main content

Kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu kunci penting dalam mengurangi angka kejadian suatu penyakit, terutama penyakit yang berkaitan dengan infeksi. Apabila hal ini menjadi suatu kegiatan yang rutin ada di masyarakat tentunya akan membuat suasana lingkungan yang sangat menyenangkan dan terjaga. Beberapa pertanyaan berikut sangat erat kaitannya untuk mengetahui bagaimana apakah perilaku tersebut sudah berjalan di masyarakat atau belum.

No
Indikator/ pertanyaan
Jawaban
A. Perilaku Sehat
Ya
Tidak
1.
Tidak Merokok
Ada yang memiliki kebiasaan merokok?
2.
Persalinan
Dimana ibu melakukan persalinan?
3.
Imunisasi
Apakah bayi ibu sudah diimunisasi lengkap?
4
Balita di timbang
Apakah balita ibu sering di timbang? Dimana?
5
Sarapan Pagi
Apakah anda dan anggota keluarga mempunyai kebiasaan sarapan pagi?
6
Dana Sehat / JPKM /ASKES
Apakah anda ikut menjadi peserta dana sehat/ASKES?
7
Cuci Tangan
Apakah anggota keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah buang air besar?
8
Gosok Gigi
Apakah anggota keluarga memiliki kebiasaan gosok gigi menggunakan odol?
9
Aktifitas Fisik / Olah Raga
Apakah anggota keluarga melakukan aktifitas fisik atau olah raga teratur?
B. Lingkungan Sehat
1.
Jamban
Apakah di rumah tersedia jamban dan seluruh anggota keluarga menggunakannya?
2.
Air Bersih dan Bebas Jentik
Apakah di rumah tersedia air bersih dengan tempt/tandon air tidak ada jentik?
3.
Bebas Sampah
Apakah di rumah tersedia tempat sampah? Dan di lingkungan di sekitar rumah tidak ada sampah berserakan?
4.
SPAL
Apakah ada/ tersedia SPAL di sekitar rumah?
5.
Ventilasi?
Apakah ada pertukaran udara dalam rumah?
6.
Kepadatan
Apakah ada kesesuaian luas rumah dengan jumlah anggota keluarga?
7.
Lantai
Apakah lantai rumah bukan tanah?
C. Indikator Tambahan
1.
ASI Ekslusif
Apakah ada bayi usia 0-6 bulan hanya mendapatkan ASI saja sejak lahir sampai 6 bulan?
2
Konsumsi Buah dan Sayur
Apakah anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari?

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Resusitasi Neonatus dengan HAIKAL

Dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus, perlu kita perhatikan kesiapan semua aspek. Mulai dari kesiapan alat, kesiapan penolong, kesiapan ruangan, kesiapan tim, bahkan kesiapan dari keluarga untuk mengantisipasi semua hal yang dapat terjadi pada saat proses persalinan. Neonatus dilahirkan ke dunia butuh proses untuk mengadaptasikan dirinya yang awalnya berada intrauterine untuk menjadi tumbuh dan berkembang secara ekstrauterine. Semua itu butuh kesiapan dari seluruh organ yang ada di dalam tubuhnya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Penilaian VTP Tidak Efektif dengan SRIBTA

Ada kalanya dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus kita memerlukan tindakan pemberian ventilasi tekanan positif (VTP) dikarenakan kondisi pernafasan bayi belum adekuat untuk bisa bertahan hidup dalam proses adaptasinya dengan lingkungan ekstrauterine. Pemberian VTP diindikasikan pada kondisi berikut, yaitu pertama terjadinya pernafasan yang megap-megap dari bayi atau apneu. Yang kedua, walau bayi dapat bernafas spontan, namun frekuensi jantung kurang dari 100x/menit. Selanjutnya, yang ketiga, SpO2 yang terukur berada di bawah target SpO2 walaupun sudah diberikan O2 aliran bebas.

Rekomendasi Suplementasi Besi untuk Anak (IDAI, 2011)

Prevalens anemia defisiensi besi (ADB) pada anak balita di Indonesia sekitar 40-45%. Angka ini tergolong angka prevalensi yang cukup besar. Oleh karena itu, penting untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi tersebut. Adanya anemia defisiensi besi akan dapat menurunkan kualitas hidup anak. Penting untuk dilakukan pencegahan terjadinya hal tersebut.