Skip to main content

Prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga

Komprehensif dan holistik
Kedokteran keluarga dalam menangani pasien dilakukan pada semua kelompok usia dengan cara memberikan pendekatan dan pelayanan secara keseluruhan meliputi permasalahan fisik, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual pasien. Hal-hal yang dilakukan meliputi promosi kesehatan, pencegahan, kuratif, rehabilitasi, dan terapi paliatif.

Kontinu/berkelanjutan
Pelayanan kedokteran keluarga memberikan pelayanan yang berkelanjutan bagi pasien. Dengan prinsip ini, dapat memelihara hubungan kepercayaan jangka panjang antara dokter dan pasien, sehingga memperbaiki ketaatan pasien terhadap pengobatannya. Keberhasilan suatu pelayanan yang berkelanjutan akan mengakibatkan keberhasilan dalam menilai resiko penyakit, skrining keadaan sakitnya, dan promosi kesehatan untuk mencegah penyakit dan kecacatan. Selain itu, pelayanan masalah medis kronis membutuhkan pengawasan teratur dan pelayanan komplikasi.

Mengutamakan pencegahan
Pencegahan dalam permasalahan medis meliputi pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Dalam pencegahan primer, dilakukan upaya-upaya promosi kesehatan bagi masyarakat. Pencegahan sekunder dimaksudkan sebagai langkah screening/deteksi dini bagi masyarakat dan pengobatan yang tepat bagi penderita. Sedangkan pencegahan tersier meliputi upaya rehabilitasi dan mencegah terjadinya kecacatan bagi pasien.

Koordinatif dan kolaboratif
Pelayanan koordinasi berarti kemampuan dari dokter keluarga untuk merujuk pasien pada waktu yang tepat ke spesialis atau profesional kesehatan lainnya. Sedangkan pelayanan kolaboratif berarti kemampuan dokter keluarga untuk bekerja sama dengan suatu tim medis, pelayanan kesehatan dan kegiatan sosial lainnya. Serta mampu berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam tim pelayanan multidisiplin dan multifungsi.

Personal sebagai bagian integral dari keluarganya
Pelayanan yang diberikan dapat bersifat sebuah hubungan yang erat antara dokter dan pasien melalui pendekatan yang manusiawi, hubungan dokter pasien yang baik, dan keterampilan komunikasi yang efektif. Pasien dalam hal ini boleh berkonsultasi dengan dokter keluarga tidak hanya pada saat pasien sakit, tapi juga pada saat pasien sehat dimana dokter keluarga berperan sebagai teman/penasehat. Dokter tidak hanya mengobati pasien, tapi perduli kepada pasien tersebut. Memahami pasien sebagai manusia, menghormati mereka sebagai individu, dan menunjukan empati terhadap kegelisahaan pasien.

Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
Adanya hubungan yang baik penting untuk membantu pasien dalam meningkatkan status kesehatannya. Menggali pengalaman penyakit dan keadaan sakitnya. Empat dimensi pengalaman dalam keadaan sakit pasien meliputi ide, perasaan, afek pada fungsi dan harapan. Keluarga sebagai unit pelayanan dan masalah kesehatan pasien harus dilihat dalam konteks keadaan sekitar keluarga. Selain itu, masalah kesehatan pasien juga harus dipandang dari konteks kehidupan pasien sebagai komunitas lokal pasien.

Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum

Sadar biaya dan sadar mutu
Dokter keluarga merupakan dokter yang tidak hanya menyediakan pelayanan medis manusiawi dan personal, tapi juga lebih ekonomis dibandingkan dokter lainnya. Sedangkan dalam hal kualitas, pelayanan yang diberikan oleh dokter keluarga memiliki kualitas yang lebih baik dari pada dokter lainnya. Karena dokter keluarga mampu memberikan pelayanan yang tidak hanya mengobati tetapi juga memberikan konseling dan edukasi kepada pasien.

Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Resusitasi Neonatus dengan HAIKAL

Dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus, perlu kita perhatikan kesiapan semua aspek. Mulai dari kesiapan alat, kesiapan penolong, kesiapan ruangan, kesiapan tim, bahkan kesiapan dari keluarga untuk mengantisipasi semua hal yang dapat terjadi pada saat proses persalinan. Neonatus dilahirkan ke dunia butuh proses untuk mengadaptasikan dirinya yang awalnya berada intrauterine untuk menjadi tumbuh dan berkembang secara ekstrauterine. Semua itu butuh kesiapan dari seluruh organ yang ada di dalam tubuhnya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Penilaian VTP Tidak Efektif dengan SRIBTA

Ada kalanya dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus kita memerlukan tindakan pemberian ventilasi tekanan positif (VTP) dikarenakan kondisi pernafasan bayi belum adekuat untuk bisa bertahan hidup dalam proses adaptasinya dengan lingkungan ekstrauterine. Pemberian VTP diindikasikan pada kondisi berikut, yaitu pertama terjadinya pernafasan yang megap-megap dari bayi atau apneu. Yang kedua, walau bayi dapat bernafas spontan, namun frekuensi jantung kurang dari 100x/menit. Selanjutnya, yang ketiga, SpO2 yang terukur berada di bawah target SpO2 walaupun sudah diberikan O2 aliran bebas.

Perbedaan Visum et Repertum, Rekam Medis, dan Surat Keterangan Ahli

Pada postingan sebelumnya, telah dijelaskan apa itu visum et repertum, rekam medis, maupun surat keterangan ahli. Namun, tahukah anda apa perbedaan dari tiap istilah tersebut ? Mungkin tabel berikut dapat menjelaskan apa sebenarnya perbedaan dari ketiga istilah tersebut. Silakan dibaca secara seksama apa perbedaan dari tiap istilah tersebut. Apabila masih ada pertanyaan yang muncul di kepala terkait istilah-istilah ini, ditanyakan melalui kolom komentar di bawah agar lebih jelas. Segala pertanyaan akan saya usahakan untuk dijawab sebisa mungkin. Semoga semua puas, terima kasih.