Skip to main content

Basic Life Support (BLS) / Bantuan Hidup Dasar (BHD) Pediatrik dengan 1 penolong

Kasus henti jantung dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Sehingga perlu kesiapan kita sebagai petugas kesehatan untuk melakukan bantuan dalam bentuk Basic Life Support (BLS) / Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk menyelamatkan nyawa bagi yang sedang dalam kondisi tersebut. Tak jarang pula, kasus ini dialami oleh anak-anak sehingga perlu kesiapan dan keterampilan kita dalam memberikan pertolongan. Pada pembahasan kali ini akan dipaparkan skema penatalaksanaan untuk penanganan Bantuan Hidup Dasar yang dapat dilakukan oleh semua petugas kesehatan. Pemaparan kali ini merupakan algoritme yang digunakan apabila pada saat kejadian hanya ada 1 orang penolong. Silakan disimak dan diingat langkah-langkah yang ada dalam algoritme ini. Kemudian selanjutnya bisa dilakukan simulasi mengenai algoritme yang dikeluarkan oleh American Heart Association ini pada tahun 2015.

Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Resusitasi Neonatus dengan HAIKAL

Dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus, perlu kita perhatikan kesiapan semua aspek. Mulai dari kesiapan alat, kesiapan penolong, kesiapan ruangan, kesiapan tim, bahkan kesiapan dari keluarga untuk mengantisipasi semua hal yang dapat terjadi pada saat proses persalinan. Neonatus dilahirkan ke dunia butuh proses untuk mengadaptasikan dirinya yang awalnya berada intrauterine untuk menjadi tumbuh dan berkembang secara ekstrauterine. Semua itu butuh kesiapan dari seluruh organ yang ada di dalam tubuhnya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Penilaian VTP Tidak Efektif dengan SRIBTA

Ada kalanya dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus kita memerlukan tindakan pemberian ventilasi tekanan positif (VTP) dikarenakan kondisi pernafasan bayi belum adekuat untuk bisa bertahan hidup dalam proses adaptasinya dengan lingkungan ekstrauterine. Pemberian VTP diindikasikan pada kondisi berikut, yaitu pertama terjadinya pernafasan yang megap-megap dari bayi atau apneu. Yang kedua, walau bayi dapat bernafas spontan, namun frekuensi jantung kurang dari 100x/menit. Selanjutnya, yang ketiga, SpO2 yang terukur berada di bawah target SpO2 walaupun sudah diberikan O2 aliran bebas.

Perbedaan Visum et Repertum, Rekam Medis, dan Surat Keterangan Ahli

Pada postingan sebelumnya, telah dijelaskan apa itu visum et repertum, rekam medis, maupun surat keterangan ahli. Namun, tahukah anda apa perbedaan dari tiap istilah tersebut ? Mungkin tabel berikut dapat menjelaskan apa sebenarnya perbedaan dari ketiga istilah tersebut. Silakan dibaca secara seksama apa perbedaan dari tiap istilah tersebut. Apabila masih ada pertanyaan yang muncul di kepala terkait istilah-istilah ini, ditanyakan melalui kolom komentar di bawah agar lebih jelas. Segala pertanyaan akan saya usahakan untuk dijawab sebisa mungkin. Semoga semua puas, terima kasih.