Skip to main content

Inspirasi Sang Kodok

Kodok.. Begitu mendengar kata tersebut, apa yang terbayang di benak kawan-kawan semua? Ya, mungkin beraneka ragam bayangan yang ada dalam benak teman-teman sesuai pengalaman yang pernah dirasakan ketika bertemu dengan sang kodok. Binatang yang berwarna hijau yang dapat hidup di dua tempat, darat dan air.



Beberapa dari kita mungkin menganggap binatang ini merupakan binatang yang menjijikkan, kotor, bahkan berbahaya. Beberapa orang menganggap binatang ini lucu, mungil dengan suaranya yg khas nyaring berbunyi ketika musim hujan tiba. Menjadi sebuah petanda asyiknya kehidupan sang kodok. Ya, memang beragam sekali orang mengartikan dunia kehidupan sang kodok ini.

Diluar dari itu semua, tak peduli bentuk rupa dan suara dari sang kodok, terdapat salah satu sifat yang menarik perhatian dari sang kodok ini. Sifat yang selalu dipegang teguh oleh sang kodok untuk dilakukan dalam setiap langkah hidup mereka. Sifat dalam melangkah, berjalan, melanjutkan kehidupan mereka. Sang kodok adalah salah satu hewan yang memegang teguh prinsip "Aku tidak bisa melompat tinggi. Tetapi, aku tidak pernah melompat mundur." Kodok selalu melangkah maju ke depan. Apapun yang ada di hadapan mereka, sekecil apapun mereka melangkah, seberat apapun yang ada di hadapan mereka, mereka tetap melompat maju, tidak pernah mundur. Mungkin prinsip itulah yang perlu kita tiru dari sang kodok. Bagaimanapun bentuk rupa mereka, namun mereka selalu melompat maju.


Comments

Popular posts from this blog

Langkah Awal Resusitasi Neonatus dengan HAIKAL

Dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus, perlu kita perhatikan kesiapan semua aspek. Mulai dari kesiapan alat, kesiapan penolong, kesiapan ruangan, kesiapan tim, bahkan kesiapan dari keluarga untuk mengantisipasi semua hal yang dapat terjadi pada saat proses persalinan. Neonatus dilahirkan ke dunia butuh proses untuk mengadaptasikan dirinya yang awalnya berada intrauterine untuk menjadi tumbuh dan berkembang secara ekstrauterine. Semua itu butuh kesiapan dari seluruh organ yang ada di dalam tubuhnya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Penilaian VTP Tidak Efektif dengan SRIBTA

Ada kalanya dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus kita memerlukan tindakan pemberian ventilasi tekanan positif (VTP) dikarenakan kondisi pernafasan bayi belum adekuat untuk bisa bertahan hidup dalam proses adaptasinya dengan lingkungan ekstrauterine. Pemberian VTP diindikasikan pada kondisi berikut, yaitu pertama terjadinya pernafasan yang megap-megap dari bayi atau apneu. Yang kedua, walau bayi dapat bernafas spontan, namun frekuensi jantung kurang dari 100x/menit. Selanjutnya, yang ketiga, SpO2 yang terukur berada di bawah target SpO2 walaupun sudah diberikan O2 aliran bebas.

Perbedaan Visum et Repertum, Rekam Medis, dan Surat Keterangan Ahli

Pada postingan sebelumnya, telah dijelaskan apa itu visum et repertum, rekam medis, maupun surat keterangan ahli. Namun, tahukah anda apa perbedaan dari tiap istilah tersebut ? Mungkin tabel berikut dapat menjelaskan apa sebenarnya perbedaan dari ketiga istilah tersebut. Silakan dibaca secara seksama apa perbedaan dari tiap istilah tersebut. Apabila masih ada pertanyaan yang muncul di kepala terkait istilah-istilah ini, ditanyakan melalui kolom komentar di bawah agar lebih jelas. Segala pertanyaan akan saya usahakan untuk dijawab sebisa mungkin. Semoga semua puas, terima kasih.