Kejang dapat terjadi ketika impuls aktivitas listrik muncul abnormal secara tiba-tiba di otak. Kejang dapat menyebabkan terjadinya perubahan secara fisik misalnya, terjadi berkedut-kedut di salah satu anggota tubuh, ataupun gerakan-gerakan abnormal, mata terlihat menatap dengan pandangan kosong, dapat terjadi hilangnya kontrol usus ataupun inkontinensia, hingga terjadinya penurunan kesadaran. Kejang merupakan kondisi yang sangat serius, sehingga tidak bisa diabaikan begitu saja.
Kejang dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Dua diantaranya adalah oleh karena keganasan dan faktor penyakit kardiovaskular. Faktor penyebab kejang secara rinci mungkin cukup panjang untuk kita bahas disini. Pada pembahasan kali ini, kita akan lebih membahas mengenai kejang karena faktor keganasan dan penyakit kardiovaskuler.
Keganasan yang sering menyebabkan gejala kejang adalah keganasan yang terjadi di otak. Tumor otak sering sekali hanya memunculkan gejala pusing dan kejang. Penjelasan yang paling mungkin sebagai penyebab terjadinya kejang pada keganasan adalah oleh karena desakan ruang di intrakranial yang disebabkan karena ukuran dari tumor itu sendiri sehingga menyebabkan terjadinya abnormalitas impuls saraf di otak. Umumnya, jenis tumor yang sering menimbulkan gejala kejang adalah tumor ganas yang berkembang lambat di otak ataupun tumor jinak di atas. Hal itu sendiri dapat merupakan tumor yang primer di otak ataupun yang merupakan metastasis dari tumor yang berasal di anggota tubuh lain. Kejang oleh karena faktor keganasan itu juga dapat bersifat umum (seluruh tubuh) ataupun fokal (lokal). Penatalaksanaannya sendiri yaitu dengan melakukan tindak pembedahan terhadap tumor yang ada di otak tersebut.
Sistem syaraf pusat dan sistem kardiovaskular memiliki keterkaitan yang sangat erat satu sama lain. Gangguan pada sistem syaraf dapat menyebabkan terganggunya sistem kardiovaskular, begitu pula sebaliknya. Kita ambil contoh pada kasus kejang. Kejang, oleh karena sebab apapun, dapat menyebabkan gangguan fungsi pada sistem kardiovaskuler, dimana dapat terjadi aritmia ataupun berhentinya irama jantung yang bersifat sementara. Di sisi lain, gangguan pada jantung juga dapat menyebabkan terjadinya kejang. Gangguan apakah itu? Jawabannya adalah aritmia. Aritmia adalah keadaan denyut nadi yang ireguler. Ketidakteraturan denyutan tersebut akan mengganggu aliran darah ke otak sehingga terjadilah kejang. Intinya, apapun penyakit kardiovaskuler yang dimiliki, bila menyebabkan aliran darah ke otak terganggu, potensi untuk mengalami kejang akan lebih besar. Begitu pula, adanya kerusakan di daerah otak terutama di area korteks serebri dan hipokampus, akan meningkatkan ambang kejang seseorang, sehingga akan lebih mudah mengalami kejang.
dok, jadi beda manifestasi klinisnya dok?
ReplyDelete