Skip to main content

Diabetes Mellitus Tipe 1

DEFINISI
DM tipe 1 ditandai dengan destruksi sel Beta-pankreas dengan defisiensi insulin absolut atau insulinopenia (Asdie, 2000). Penyakit ini berkembang sebagai hasil dari efek sinergistik faktor genetik, lingkungan dan imunologis (Powers, 2001). 

ETIOLOGI
  1. Predisposisi genetik. Faktor genetik yang memegang peranan adalah gen diabetogenik pada lengan pendek dari kromosom 6 pada ujung dekat regio HLA. 
  2. Pencetus lingkungan (infeksi virus dan atau toksin kimia), di mana pada individu yang rentan secara genetik dapat menimbulkan kerusakan pada sel Beta pankreas. 
  3. Suatu mekanisme imun yang berjalan di luar keadaan normal, sehingga secara perlahan menimbulkan kerusakan lebih lanjut yang progresif terhadap sel Beta pankreas. 

PATOFISIOLOGI
Genetik
Di dalam suatu keluarga, secara jelas terdapat hubungan antara DM tipe 1 dan sistem HLA, tanpa memperhatikan alel HLA jenis apa yang muncul pada suatu keluarga. Karena sistem gen HLA memegang kontrol terhadap respon imun, tampak bahwa individu dengan DM Tipe 1 dapat mewarisi kerentanan terhadap respon imun abnormal. Hal ini dapat menyebabkan individu tersebut lebih rentan terhadap virus atau bahan kimia tertentu yang dapat merusak pankreas, atau terhadap reaksi imun yang berlebihan dan kerusakan sel Beta pankreas, atau autoimunitas kronik terhadap sel Beta, atau ketiga hal di atas, dengan hasil akhir destruksi sel Beta dan insulinopenia. 

Pencetus dari lingkungan 
  1. Infeksi virus. Sejumlah penelitian klinis dan epidemiologis telah melaporkan bahwa onset dari DM Tipe 1 mungkin berhubungan dengan timbulnya penyakit viral. Terdapat suatu bukti kuat bahwa sejumlah besar virus dapat menginfeksi dan merusak sel Beta pankreas pada hewan percobaan. Selain itu, telah diketahui bahwa pada suatu kultur, sejumlah besar virus memiliki kapasitas untuk menginfeksi dan menghancurkan sel Beta pankreas manusia. 
  2. Toksin Kimia. Berbagai macam toksin kimia juga tampak memiliki potensi untuk menginduksi kerusakan sel Beta Pankreas. Salah satu contoh dari toksin kimia tersebut yaitu senyawa nitrosurea. 
  3. Faktor Imunologis. Meskipun hipotesis bahwa mekanisme imun memegang peranan penting dalam proses evolusi DM Tipe 1 belum dapat dibuktikan, berbagai bukti yang telah ditemukan dapat mendukung hipotesis autoimun tersebut. Sistem imun secara rumit terlibat dalam menentukan respon dari inang terhadap faktor lingkungan seperti infeksi virus, yang diduga memiliki kemampuan untuk memulai (atau memicu) kerusakan terhadap sel Beta pankreas. Pemaparan terhadap pemicu tertentu menyebabkan timbulnya reaksi imun secara langsung terhadap sel Beta. Berdasarkan pemikiran ini, destruksi autoimun terhadap sel Beta adalah jalur akhir yang sering menyebabkan hiperinsulinemia, hiperglikemia dan kedaruratan akibat sindrom klinis DM Tipe 1.

Comments

Popular posts from this blog

Penilaian VTP Tidak Efektif dengan SRIBTA

Ada kalanya dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus kita memerlukan tindakan pemberian ventilasi tekanan positif (VTP) dikarenakan kondisi pernafasan bayi belum adekuat untuk bisa bertahan hidup dalam proses adaptasinya dengan lingkungan ekstrauterine. Pemberian VTP diindikasikan pada kondisi berikut, yaitu pertama terjadinya pernafasan yang megap-megap dari bayi atau apneu. Yang kedua, walau bayi dapat bernafas spontan, namun frekuensi jantung kurang dari 100x/menit. Selanjutnya, yang ketiga, SpO2 yang terukur berada di bawah target SpO2 walaupun sudah diberikan O2 aliran bebas.

Langkah Awal Resusitasi Neonatus dengan HAIKAL

Dalam melakukan tindakan resusitasi neonatus, perlu kita perhatikan kesiapan semua aspek. Mulai dari kesiapan alat, kesiapan penolong, kesiapan ruangan, kesiapan tim, bahkan kesiapan dari keluarga untuk mengantisipasi semua hal yang dapat terjadi pada saat proses persalinan. Neonatus dilahirkan ke dunia butuh proses untuk mengadaptasikan dirinya yang awalnya berada intrauterine untuk menjadi tumbuh dan berkembang secara ekstrauterine. Semua itu butuh kesiapan dari seluruh organ yang ada di dalam tubuhnya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Perbedaan Visum et Repertum, Rekam Medis, dan Surat Keterangan Ahli

Pada postingan sebelumnya, telah dijelaskan apa itu visum et repertum, rekam medis, maupun surat keterangan ahli. Namun, tahukah anda apa perbedaan dari tiap istilah tersebut ? Mungkin tabel berikut dapat menjelaskan apa sebenarnya perbedaan dari ketiga istilah tersebut. Silakan dibaca secara seksama apa perbedaan dari tiap istilah tersebut. Apabila masih ada pertanyaan yang muncul di kepala terkait istilah-istilah ini, ditanyakan melalui kolom komentar di bawah agar lebih jelas. Segala pertanyaan akan saya usahakan untuk dijawab sebisa mungkin. Semoga semua puas, terima kasih.