Asma bronkial termasuk salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak. Prinsip terjadinya penyakit ini adalah adanya reaksi hipersensitivitas pada individu yang memiliki dasar penyakit tersebut. Gejala yang muncul biasanya berupa batuk dan sesak nafas disertai mengi. Keluhan ini biasanya cenderung berulang dan terjadi bila terdapat adanya paparan alergen. Alergen bisa berbagai macam dan paling sering adalah dust mite atau debu rumah tangga.
Dalam mendiagnosis suatu asma bronkial, selain melihat gejala klinis yang subyektif dirasakan oleh pasien serta pemeriksaan fisik dokter, perlu adanya pemeriksaan spirometri. Pemeriksaan spirometri ini sulit dilakukan pada anak usia kurang dari 5 tahun. Sehingga, diagnosis pasti pada anak kuranng dari 5 tahun memang memerlukan ketelitian dari sang dokter yang merawat. Setelah mendapatkan diagnosis adanya asma bronkial, perlu ada 3 hal yang menjadi tambahan dalam diagnosis asma.
Pertama, derajat kekerapan dari asma tersebut, dengan berdasarkan seberapa sering gejala tersebut kambuh. Kedua, derajat serangan dari asma tersebut, yang mungkin saat serangan terjadi, anak masih dapat beraktivitas ataupun tidak dapat melakukan aktivitas sama sekali. Ketiga, derajat kendali serangan, apabila sudah mendapat obat pengontrol perlu diperhatikan kekambuhan dari gejala asma yang dirasakan.
Pada pembahasan kali ini, kita coba menampilkan salah satu diagnosis yang perlu ditampilkan dalam rangkaian diagnosis asma. Pembahasan kita adalah mengenai derajat kekerapan asma. Derajat kekerapan asma, utamanya dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu intermitten dan persisten. Pembagian ini mendasari tatalaksana yang akan diberikan. Apabila derajat kekerapan masih dalam kategori intermitten, masih belum memerlukan pengobatan sebagai pengontrol. Namun, apabila derajat kekerapan merupakan derajat persisten, perlu pertimbangan diberikan obat pengontrol saat serangan asma sudah teratasi. Derajat persisten sendiri masih dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu ringan, sedang dan berat.
Penjelasan mengenai derajat kekerapan asma pada anak ditampilkan pada gambar di bawah ini. Gambar ini diambil dari Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) untuk menjadi panduan dalam diagnosis dan tatalaksana asma pada anak. Semoga bisa memberi manfaat bagi para pembaca.
Dalam mendiagnosis suatu asma bronkial, selain melihat gejala klinis yang subyektif dirasakan oleh pasien serta pemeriksaan fisik dokter, perlu adanya pemeriksaan spirometri. Pemeriksaan spirometri ini sulit dilakukan pada anak usia kurang dari 5 tahun. Sehingga, diagnosis pasti pada anak kuranng dari 5 tahun memang memerlukan ketelitian dari sang dokter yang merawat. Setelah mendapatkan diagnosis adanya asma bronkial, perlu ada 3 hal yang menjadi tambahan dalam diagnosis asma.
Pertama, derajat kekerapan dari asma tersebut, dengan berdasarkan seberapa sering gejala tersebut kambuh. Kedua, derajat serangan dari asma tersebut, yang mungkin saat serangan terjadi, anak masih dapat beraktivitas ataupun tidak dapat melakukan aktivitas sama sekali. Ketiga, derajat kendali serangan, apabila sudah mendapat obat pengontrol perlu diperhatikan kekambuhan dari gejala asma yang dirasakan.
Pada pembahasan kali ini, kita coba menampilkan salah satu diagnosis yang perlu ditampilkan dalam rangkaian diagnosis asma. Pembahasan kita adalah mengenai derajat kekerapan asma. Derajat kekerapan asma, utamanya dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu intermitten dan persisten. Pembagian ini mendasari tatalaksana yang akan diberikan. Apabila derajat kekerapan masih dalam kategori intermitten, masih belum memerlukan pengobatan sebagai pengontrol. Namun, apabila derajat kekerapan merupakan derajat persisten, perlu pertimbangan diberikan obat pengontrol saat serangan asma sudah teratasi. Derajat persisten sendiri masih dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu ringan, sedang dan berat.
Penjelasan mengenai derajat kekerapan asma pada anak ditampilkan pada gambar di bawah ini. Gambar ini diambil dari Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA) untuk menjadi panduan dalam diagnosis dan tatalaksana asma pada anak. Semoga bisa memberi manfaat bagi para pembaca.
Comments
Post a Comment
Terima kasih atas komentar yang diberikan.. Akan disampaikan dan ditanggapi segera..